Indonesia tegaskan komitmen sebagai mitra pembangunan yang netral bagi Afrika
Kerja sama pembangunan Indonesia untuk negara-negara Afrika senantiasa didasarkan pada prinsip saling menghargai, inklusivitas, kolaborasi dan berkelanjutan.

Elshinta.com - Kerja sama pembangunan Indonesia untuk negara-negara Afrika senantiasa didasarkan pada prinsip saling menghargai, inklusivitas, kolaborasi dan berkelanjutan. Hal ini disampaikan oleh Rina Setyawati, Direktur Kerja Sama Pembangunan Internasional (KSPI), Kementerian Luar Negeri RI dalam Diskusi Tematik “Cooperation with Africa from Different Region” yang diselenggarakan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) di Yokohama, Jepang, pada tanggal 22 Agustus 2025.
“Afrika tumbuh menjadi kawasan yang semakin penting dan strategis. Untuk itu, Indonesia terus memperkuat kerja sama pembangunan di Afrika yang selaras dengan prioritas pembangunan nasional setiap negara mitra di Afrika” jelas Direktur KSPI Kemenlu RI Rina Setyawati.
Indonesia memandang Afrika sebagai mitra pembangunan yang setara. Sejauh ini bantuan pembangunan Indonesia untuk Afrika didasarkan pada tiga prinsip utama: (i) selaras dengan kebutuhan masing-masing negara, (ii) saling menguntungkan dan (iii) solidaritas.
“Indonesia berkomitmen menjadi mitra pembangunan yang netral dan terpercaya bagi Afrika. Indonesia tidak hanya sekedar memberikan bantuan pembangunan bagi Afrika, tetapi juga menawarkan kemitraan, solidaritas, serta solusi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing negara” tambah Rina Setyawati.
Indonesia terus konsisten memberikan bantuan pembangunan bagi Afrika, baik dalam bentuk pembangunan kapasitas, beasiswa, pengiriman tenaga ahli maupun pembangunan infrastruktur. Dalam sepuluh tahun terakhir, bantuan pembangunan Indonesia telah mencakup lebih dari 42% negara-negara di kawasan Afrika di berbagai bidang, termasuk pertanian, kesehatan, ketahanan pangan dan energi.
“Sinergi antara negara mitra pembangunan baru penting bagi efektifitas kerja sama pembangunan bagi Afrika. Namun kolaborasi tersebut tidak hanya sebatas pada pelaksanaan proyek bersama bagi Afrika, melainkan juga dalam menyuarakan kepentingan negara-negara Afrika dalam penyusunan norma global kerja sama pembangunan internasional” jelas Direktur KSPI seraya menekankan peran dan prakarsa Indonesia dalam pembentukan platform Emerging Development Partners (EDP). EDP menjadi jejaring bagi negara-negara mitra baru untuk memperkuat posisi tawar dalam berbagai forum internasional yang membahas kerja sama pembangunan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI Dewi Justicia Meidiwaty dan Sekretaris Pertama Fungsi Politik Gina Anggraini.
Diskusi tematik mengenai kerja sama pembangunan di Afrika tersebut membahas mengenai kebijakan dan pengalaman pelaksanaan kerja sama pembangunan dari perspektif negara-negara mitra pembangunan baru. Pertemuan menghadirkan sejumlah panelis dari negara dan lembaga kerja sama pembangunan di Global South, antara lain: Indonesia, Turkiye, Brazil, dan Thailand. Diskusi tersebut merupakan bagian dari rangkaian pertemuan 9th Tokyo International Conference on African Development (TICAD 9).